Breaking News

Aston Martin Kembali Alami Kerugian -


Aston Martin Lagonda mencatat kerugian besar tahun lalu.

Menerbitkan hasil pertamanya semenjak go public pada bulan Oktober perusahaan melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar £ 68 juta, dibandingkan dengan keuntungan sebesar £ 85 juta pada tahun 2017.

Perusahaan kendaraan beroda empat glamor itu juga menyampaikan akan menyisihkan sampai £ 30 juta sebagai bab dari rencana daruratnya untuk Brexit.

Saham perusahaan turun 18%.

Dalam sebuah pernyataan perusahaan menyampaikan semenjak pembaruan perdagangan kuartal ketiga pada November 2018, "ketidakpastian geopolitik dan ekonomi telah meningkat".

Dikatakan bahwa rencana telah diberlakukan yang akan mengurangi gangguan pasokan, bila Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa komitmen transisi.

Mereka juga merekrut seorang kepala bab pembelian dan rantai suplai "untuk mengantisipasi Brexit".

Sejauh ini perusahaan telah menghabiskan "jumlah minimal" untuk persiapan Brexit.

Hasilnya mengungkapkan bahwa penjualan kendaraan beroda empat naik lebih dari seperempat (26%) tahun kemudian menjadi 6.441.

Penjualan menurut nilai naik 25% menjadi £ 1,1 miliar.

Biaya mencapai £ 136 juta. Jika itu dilucuti, keuntungan operasi 18% lebih tinggi pada £ 146,9 juta.

Andy Palmer, presiden dan chief executive grup Aston Martin Lagonda, menggambarkan 2018 sebagai tahun yang "luar biasa" bagi perusahaan.

Dia menyampaikan perusahaan yakin bahwa itu akan tumbuh lagi pada 2019.

"Sementara kami memperhatikan lingkungan eksternal yang tidak niscaya dan lebih menantang, khususnya di Inggris dan Eropa, kami tetap disiplin dalam pelaksanaan kami dan mempertahankan panduan kami untuk tahun keuangan 2019, sementara juga menegaskan kembali tujuan jangka menengah kami."

Tidak ada komentar